Sabtu, 13 Desember 2008

ALL ABOUT GENDER...




GENDER BUKAN KODRAT


Banyak pluralitas yang masih beredar di masyarakat mengenai Gender..
Gender selalu di identikan dengan Kodrat..
Gender selalu di identikan dengan jenis kelamin..
Gender selalu di identikan dengan Kaum Wanita Berkuasa..
Kita pahami sejenak apa itu Gender seperti yang di ucapkan oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (Menneg PP), Meutia Hatta Swasono dalam acara diskusi tentang gender untuk pejabat eselon I dan II Departemen/Lembaga Pemerintah Non-Departemen, di Jakarta, Jumat (28/10).
”Gender adalah pembagian peran dan tanggungjawab antara laki-laki dan perempuan sebagai hasil konstruksi sosial budaya. Peran dan tanggungjawab itu dapat dipertukarkan atau berganti sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya,"
Peran Kaum Perempuan dan laki-laki dalam setiap sendi kehidupan dan ruang publik adalah sama, kecuali yang bersifat Kodrati..tidak ada sesuatu hal yang hanya dapat dikerjakan oleh kaum laki-laki atau kamu perempuan saja.
Kuatnya pemahaman yang beredar di masyarakat seringkali membakukan peran-peran sosial, ekonomi dan politik yang cenderung memarjinalkan atau bahkan diskriminatif terhadap salah satu jenis kelamin. Pemahaman semacam ini yang telah melemahkan upaya menggali dan mengembangkan diri kaum wanita untuk menjadi kekuatan dalam menghadapi persoalan pembangunan yang sedang kita hadapi.

Contoh pemahaman tentang gender yang banyak beredar di masyarakat sekarang ini : - Peran : tugas-tugas rumah tangga seperti mengurus anak lebih pantas dilakukan oleh perempuan dan tak pantas dilakukan laki-laki.- Sifat : laki-laki dianggap rasional sehingga pantas menjadi pemimpin, sedang perempuan tidak pantas karena emosional. - Posisi : laki-laki dianggap sebagai pemimpin rumah tangga (sebagai pengambil keputusan) sedangkan perempuan sebagai pendukung.- Nilai : dari anggapan-anggapan di atas laki-laki diniai lebih penting dari perempuan.Pandangan yang menganggap kaum perempuan adalah pelengkap dan pendamping kaum laki-laki, telah menimbulkan dampak negatif dan melemahkan peran perempuan di berbagai sendi dan ruang publik.. lemahnya partisipasi dalam pengambilan keputusan, rendahnya semangat berwirausaha, sampai dengan kurang berdayanya menghadapi berbagai tindak kekerasan yang dialami oleh perempuan.
Disadari atau tidak, ketidak setaraan di atas sangat merugikan kaum perempuan yang selalu menjadi kaum minoritas..
Marilah kita bersama-sama merubah pemahaman masyarakat mengenai apa itu Gender..
Marilah kita bersama-sama mewujudkan kesetaraan Gender yang harmonis dan dinamis..
Ingatlah..Gender bukan Jenis Kelamin..Gender Bukan Wanita Berkuasa..Gender Bukan perbedaan..
Tapi Gender adalah kesatuan gerak.. kesatuan gerak bagi kita untuk berbakti pada Bangsa dan Negara kita tercinta..

Rabu, 10 Desember 2008

BIOGRAFI Hj. IRNA NARULITA DIMYATI,S.E, MM




Lahir Di Jakarta pada Tanggal 23 Juli 1970, istri dari Bupati Pandeglang ( H.A.Dimyati Natakusumah ) dan ibu dari 3 orang anak ini menghabiskan banyak waktu dan pemikirannya untuk ikut mensejahterakan rakyat dan masyarakat khususnya di Kabupaten Pandeglang, hidupnya ia dedikasikan untuk membantu dan menciptakan pemikiran guna memberikan solusi terhadap permasalahan kesejahteraan sosial yang marak terjadi sekarang ini dan yang paling utama adalah perjuangannya yang tidak pernah mengenal lelah dalam mengangkat harkat dan derajat kaum perempuan dimanapun ia berada.



Dibalik kesibukannya sebagai :
  • Ketua TP PKK Kab. Pandeglang
  • Pelindung GOW Kab. pandeglang
  • Pelindung Dharma wanita
  • Ketua Harian Komite Penanggulangan Aids Daerah
  • Ketua Yayasan Kanker Kabupaten Pandeglang
  • Pembina Panti jompo Nini Aki Berkah Kabupaten Pandeglang, Penasehat BKMT
  • Penasehat Tim Operasional PAUD
  • Pembina Fatayat NU
  • Pembina Al Hidayah
  • Ketua Umum PMI Kab. Pandeglang
ia tetap merupakan sosok ibu dan istri yang Sholehah, sosok ibu yang dekat dengan keluarga dan sosok ibu yang mengayomi para bawahannya.

walau demikian Pendidikan adalah hal yang utama, pada tahun ini beliau telah berhasil menuntaskan gelar S2 nya di UIEU Jakarta. Yang merupakan modal dan aset penting untuk mencapai tujuannya guna memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat.



Telah banyak penghargaan yang ia raih selama ini, antara lain :

  • Penghargaan Kesatuan Gerak KB PKK Kes Tingkat Provinsi Banten Tahun 2003 Kategori Kabupaten

  • Profil Tokoh Wanita Muslim Indonesia Thun 2002

  • Pembekalan Tingkat Nasional Peran TP PKK dalam era Otonomi daerah dan Administrasi kependudukan.

  • Sosialisasi ASI Eklusif, Motivator Utama Penggunaan Asi dari UNICEF

  • Penghargaan Manggala Karya Kencana Tahun 2004

  • Penilaian GSI Tingkat Provinsi Banten Tahun 2007

Berbagai pelatihan telah diikutinya guna menambah wawasan dan menimba ilmu demi mewujudkan cita-citanya menjadikan masyarakat yang mandiri dan sejahtera, adapun pelatihan tersebut antara lain :

  1. Program MP-ASI di Kabupaten Tangerang tahun 2002
  2. Pelatihan 10 Program Pokok PKK
  3. Pelatihan Program PADU di Jakarta Tahun 2003
  4. Pelatihan Aliansi Pita Putih
  5. Pelatihan Kesetaraan Gender
  6. Pelatihan Pelaksanaan Keaksaraan Fungsional
  7. Seminar Perempuan Dalam Politik di Hotel Ariston Jakarta Tahun 2004
  8. Change Or Loose By. Renaldi Kasali Tahun 2004
  9. Manajemen Qalbu ( KH. Abdullah Gymnastiar ) Tahun 2006
  10. Penurunan Angka Kematian Ibu dan AKB ( UNICEF )
    Penanggulangan HIV AIDS
  11. Peningkatan Cakupan Imunisasi
    Gerakan Sayang Ibu ( GSI )
  12. Seminar Implementasi Perlindungan Hukum Terhadap Perempuan & Anak, serta Human Trafficking, oleh Kajati Banten bekerjasama dengan Bagian Hukum Pemkab Pandeglang
  13. Konferensi Ketahanan Pangan Nasional,di Balai Kartini Jakarta 13–15 November 2008
  14. Seminar Inisiasi Inisiasi Asi Eksklusif Dr. dr. Utami Rusli,SP.MBA, Desember 2008
  15. Pelatihan Politik Kampanye Perempuan Potensial PUSKAPOL UI di Hotel Mercure Ancol 1-3 Desember 2008
  16. Training ESQ 165 By Ari Gynanjar Angkatan 33
  17. Seminar Change Or Loose By Renaldi Kasali dan Ari Gynanjar Tahun 2004
  18. Training ESQ 165 Eksekutif angkatan 64 By Ari Gynanjar 2008
  19. Training Perempuan Politik di Hotel Ariston 2005
  20. Konferensi Ketahanan Pangan Nasional oleh Presiden RI, Menteri Pertanian dan Menteri Kelautan Perikanan Jakarta Convention Centre 2008
  21. TOT Pemantapan Caleg Pemenangan Pemilu oleh KPU dan Bawaslu di DPP P3 Jakarta







Hj. IRNA NARULITA DIMYATI

Kehadiran kami adalah bentuk nyata kepedulian terhadap bangsa dan negara..

Perjalanan panjang tak pernah terhenti
Meraih hakekat keadilan dan kesetaraan gender Itulah dambaku,
Menanti perubahan di ujung jalan sepi
Meski, langkah itu terwujud
Keterwakilan diakui
Akankah perjuangan terhenti? BELUM
Karena,
Wajah Politik belum berubah banyak,
IA masih maskulin
Damba politik perempuan yang santun, itu hakekatnya
Gelorakan semangat berjuang
Untuk negeri yang adil dan setara
Untuk kita semua

(Jakarta,PuskapolUI 2008)

CALEG DPR RI DAPIL BANTEN I PPP No. Urut 1

"RENUNGKAN SEJENAK"
Ketika tidak ada lagi yang dapat membedakan antara makna Pimpinan dan Makna Kepemimpinan..ketika banyak orang ingin menjadi Pemimpin yang Amanah..kita renungkan seejenak arti seorang Pemimpin
Menjadi seorang pimpinan lebih mudah daripada menjadi seorang pemimpin..seorang pimpinan dapat diraih dengan pangkat dan jabatan, namun menjadi seorang pemimpin harus diraih dengan kesabaran dan hati terbuka..hanya kepercayaan dan Amanah Rakyat yang dapat memilihnya.
Seorang pimpinan dapat diberhentikan begitu saja, namun seorang pemimpin tidak akan pernah bisa diberhentikan dari kepemimpinannya, karena ia akan selalu ada dalam hati orang-orang yang dipimpinnya.
Jadilah seorang Pemimpin jangan menjadi seorang Pimpinan
Pilihlah Pemimpin yang Amanah, Pilihlah pemimpin yang peduli pada Umat.